Dalam dunia kesehatan terutama di bidang pengobatan alternatif, terdapat pengobatan yang dikenal dengan nama Terapi Totok Punggung .
Terapi kesehatan ini berkembang mulai dari periode tahun 2002 lalu
Terapi totok punggung yang akrab dikenal sebutan Topung ini bermula dari musibah yang terjadi saat pelaksanaan kegiatan outbound training di daerah Cigudeg Bogor sekitar tahun 2002.
Pada musibah tersebut banyak peserta cedera karena terjatuh.
Untuk mengobati para peserta yang cedera dilakukanlah terapi totok oleh seseorang yang dikenal dengan nama Sarbini.
Pria bernama Sarbini oleh warga sekitar lokasi musibah kerap memberikan terapi totok bagi warga yang mengeluh sakit.
Berawal dari sini, terapi totok punggung dikembangkan oleh seseorang yang ikut dalam kegiatan outbound tersebut bernama Ustadz Abdurachman yang belajar langsung dari Sarbini.
Kini terapi Topung ini sudah mulai dikenal di kota pekanbaru, bahkan dimanfaatkan oleh Mantan Wakil Gubernur Riau, Wan Abu Bakar untuk menjaga kebugaran.
Praktisi, ahli dan terapis Topung di Rumah Sehat Al Fatih di Jalan Irkab Sidomulyo Timur, kota pekanbaru , bernama Ustadz Zulpadil merupakan salah satu terapis yang saat ini juga memimpin Komunitas Totok Punggung Indonesia Daerah Riau.
Dia menjelaskan bahwa terapi totok punggung berfokus pada penekanan titik-titik tertentu pada bagian punggung.
Penekanan ini dimaksud, guna memperbaiki penyumbatan pada pembuluh darah.
Menurutnya ada titik-titik tertentu dalam prakteknya ditekan dengan jari. Penekanan titik tertentu ini dilakukan secara berulang.
Titik pada bagian punggung ini ditekan berdasarkan pada penyakit yang diderita pasien, ataupun hasil dari deteksi yang dilakukan.
Ustadz Zulpadil menuturkan, banyak penyakit atau rasa sakit bersumber dari adanya penyumbatan pembuluh darah.
Dengan dilakukannya penotokan pada bagian-bagian yang mengalami sumbatan itu, diupayakan aliran darah menjadi lancar.
Di terapi Topung ini fokus penotokan dilakukan pada area punggung sampai pinggul saja.
Daerah ini termasuk daerah yang banyak dilewati syaraf-syaraf.
Menurutnya,dengan Topung penyakit seperti stroke, jantung, masalah ginjal, maag, syaraf terjepit, batuk, sakit kepala, asma, kista, miom, diabetes, sakit pinggang, sakit lutut dan lain sebagainya bisa diatasi.
Untuk pasien terapi ini menurutnya sama sekali tiada batasan apapun untuk dimanfaatkan bagi kesehatan.
"Bisa semua orang, dari bayi sampai orang Lansia karena resiko tidak begitu banyak dalam terapi ini," katanya.
Ia, berkata totok yang dilakukan aman karena di sesuiakan dengan umur pasien.
Dilakukan Secara Berkala
Adanya penyumbatan pembuluh darah jadi akar masalah dari banyak penyakit.
Terapi Topung berfokus pada hal ini dalam rangka memberi kesehatan bagi pasien.
Menurut Ustadz Zulpadil, karena itu pada terapi Topung sebelum dilakukan penotokan dilakukan pendeteksian.
Tesumbanya titik tertentu ini bisa membuat aliran darah tidak lancar dan menyebabkan sakit.
"Sebelum memulai terapi, terlebih dahulu dilakukan deteksi sumbatan dengan melakukan general treatment," jelasnya.
General treatment ini dengan cara menotok seluruh areal punggung, jika ada gerenjel atau penebalan atau pengerasan itulah sumbatan tersebut.
Daerah yang ditemukan adanya penebalan, gerenjel ataupun pengerasan ini yang jadi titik fokus terapi.
Terapi totok ini baik dilakukan secara berulang untuk mengatasi penyakit berat.
Hal ini dilakukan agar manfaat dari terapi ini benar-benar dirasa.
Dalam setiap terapi dilakukan biasanya berdurasi 30 menit untuk pasien yang menderita penyakit ringan. Lalu sekitar 60 menit untuk pasien berindikasi penyakit berat.
Menurutnya terapi Topung dapat dipelajari juga. Dengan memperlajari ini terapi bisa juga dilakukan dirumah.
Pada terapi ini sama sekali tidak menggunakan alat khusus. Cukup hanya menggunakan tangan saja.