SAMARINDA – Beberapa daerah di Kota Samarinda masih menjadi langganan banjir disetiap musim hujan ataupun saat hujan turun. Salah satunya di simpang 4 Jalan Juanda, tepatnya di bawah fly over.
Sebab banjir pun belum bisa dipastikan. Dikatakan sekertaris Komisi III DPRD Kota Samarinda, Muhammad Novan Syahronny Pasie banjir disana diduga masalah di gorong-gorong, di bawah jalan hingga drainase sepanjang jalan.
Meski begitu, penanganan jangka pendek yang dapat dilakukan untuk saat ini adalah pemeliharaan gorong-gorong dan drainase secara rutin.
“Itu harus dilakukan pemeliharaan baik secara rutin atau berkala,” katanya.
Dalam upaya pencegahan banjir, fungsi drainase menjadi unsur penting. Pemkot Samarinda melalui dinas terkait seharusnya dapat memastikan drainase berfungsi
Jika drainase berfungsi normal, maka akan berdampak pula terhadap usia jalan di Kota Tepian.
“Jalanan ini sering rusak karena air tergenang. Tidak mengalir ke drainase yang ada. Maka itu harus segera direvitalisasi,” ungkapnya.
Pemerintah Kota Samarinda memang saat ini tengah gencar melakukan perbaikan pelebaran gorong-gorong dan drainase di sejumlah titik rawan banjir, seperti di Jalan Dr. Sutomo, Jalan Abdul Wahab Syahrani dan di depan rumah jabatan Walikota hingga simpang 4 mal Lembuswana.
Politisi Golkar Samarinda ini pun menghimbau Pemkot Samarinda memerhatikan perawatan setelah proyek selesai dikerjakan .
“Anggaran pemeliharaan ini kan sebelumnya dilakukan secara kolektif. Nah, kalau ini kan harus ada pekerjaan berat, berarti ini harus dilakukan kegiatan khusus,” tambahnya.
Terkait masalah anggaran dirinya mendorong agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yang mengetahui secara teknis bisa mengusulkan untuk kemudian dianggarkan di APBD perubahan 2022.
“Nanti kami usulkan di perubahan 2022,” serunya.