Pembudidayaan Selada dengan Hidroponik Berbasis Arduino Uno dan Pemanfaatan Solar Panel sebagai Energi Baru Terbarukan

WARTAETAM.com - Karang Joang adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Terletak di sebelah utara Balikpapan, Karang Joang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Kartanegara dan terdapat HLSW (Hutan Lindung Sungai Wain).

Disana juga merupakan daerah penghasil sayur untuk memenuhi kebutuhan kota Balikpapan, dan di kelurahan ini berlokasi kampus Institut Teknologi Kalimantan (ITK). Baru-baru ini Mahasiswa ITK telah menyelesaikan KKN Tematik yang dilaksanakan di Jalan Sei Wain Balai Pelatihan Pertanian Binuang BIOFARM, KM 15, Karang Joang.

Para mahasiswa mengikuti KKN dengan tema “Monitoring Pembudidayaan Tanaman Selada dengan Sistem Hidroponik Berbasis Arduino Uno dan Pemanfaatan Solar Panel sebagai Energi Baru Terbarukan”.

Jumlah mahasiswa yang ikut KKN 7 orang, diantaranya Muhammad Iqbal Sugiharto (2018), Alvin Dwi Saputra (2018), Dionysius Galih Satikno (2018), Efraine Destios S. (2018), Wahyu Haryanto 2108, Irza Virgoandie (2018), Muhammad Farhan Ash (2018). KKN ini dibimbing oleh Dosen Teknik Kelautan ITK Muhammad Khaisar Wirawan, S.Kel.,M.Si.

Hidroponik adalah salah satu metode dalam budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan media tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan hara nutrisi bagi tanaman. Salah satunya hidroponik tanaman selada, pengembangan selada di Indonesia mengalami beberapa kendala antara luas lahan produktif yang lama kelamaan akan menjadi sempit, kondisi cuaca atau iklim yang tidak menentu, untuk menghasilkan produk selada yang berkualitas dan terus menerus diperlukan adanya hidroponik ini.

Hasil dari hidroponik selada ini akan menghasilkan selada yang berkualitas sehingga selada tersebut dapat diperjual belikan atau dikonsumsi sendiri. Alasan mereka memilih budidaya tanam selada dengan sistem hidroponik berbasis arduino dan pemanfaatan solar panel sebagai energi baru terbarukan, karena hasil dari hidroponik tersebut tidak kalah kualitasnya dengan bercocok tanam langsung di sawah.

Solar Panel yang digunakan mampu menyuplai daya untuk penerangan, dan juga pompa yang nantinya akan diusulkan untuk penambahan penyimpanan agar semua instalasi listrik dapat bersumber dari energi baru. Mahasiswa ITK juga berpendapat beberapa keuntungan teknik hidroponik yaitu tidak membutuhkan tanah, air juga akan terus bersirkulasi di dalam sistem dan bisa digunakan untuk keperluan lain, misalnya bisa dijadikan:

  • Akuarium
  • Pengendalian nutrisi lebih sederhana, nutrisi dapat diberikan secara lebih efektif, dan efisien
  • Relatif tidak menghasilkan polusi nutrisi ke lingkungan
  • Memberikan hasil yang lebih banyak
  • Hasilnya mudah dipanen
  • Steril dan bersih
  • Media tanam dapat digunakan berulang kali
  • Bebas dari tumbuhan pengganggu/gulma
  • Tanaman tumbuh lebih cepat
  • Untuk keperluan hiasan, pot dan tanaman akan relatif lebih bersih.

Setelah KKN selesai Muhammad Khaisar Wirawan, selaku dosen pembimbing berharap, KKN tersebut dapat diteruskan ke KKN selanjutnya, dan adanya pembesaran pemanfaatan energi matahari untuk semua komponen penunjang hidroponik yang ada di biofarm. Dari tempat pelatihan ini dapat disebarkan keseluruh masyarakat sekitar, bagaimana tata cara memanfaatkan teknologi energi terbarukan untuk tanaman hidrophonik.