Ketika Eriksen jatuh pingsan tanpa kontak dengan pemain lain, Boesen menyadari bahwa ada hal darurat dan tiap detik berikutnya menjadi sangat berharga.
"Dia bernapas dan saya bisa merasakan denyut nadinya. Namun tiba-tiba semuanya berubah. Seperti yang dilihat oleh semua orang, kami mulai melakukan CPR," ucap Boesen dikutip dari AP.
Dalam penanganan darurat itu, 10 menit berikutnya adalah hal paling menakutkan dalam sejarah sepak bola di Piala Eropa. Tim medis terus melakukan CPR saat rekan setim Eriksen membentuk barikade sambil berusaha menahan haru.
"Kami akhirnya bisa merasakan [denyut nadi] Christian kembali. Dan dia berbicara pada kami sebelum dibawa ke rumah sakit," tutur Boesen.
"Pemain tidak bisa membayangkan melalui malam tanpa bisa tidur lalu harus bersiap untuk laga esok [andai memilih main di Minggu siang], naik bus dan kembali bermain sepak bola. Sejujurnya, ini adalah opsi terbaik untuk melaluinya," ucap pelatih Denmark Kasper Hjulmand.
Denmark sendiri akhirnya kalah 0-1 dari Finlandia di pengujung pertandingan.