WARTAETAM.com - Usai menyelesaikan agenda kunjungan kerjanya di Kutai Kartanegara, Gubernur Kaltim Isran Noor menyempatkan diri meninjau posko penyekatan Samarinda dan Tenggarong tepatnya di simpang tiga patung Lembuswana. Seperti diketahui personel gabungan antara TNI, Polri, dan instansi terkait pemerintah telah membangun beberapa titik posko baik di perbatasan Kabupaten/kota maupun antar provinsi. Tujuannya untuk menghalangi masyarakat yang masih nekat melakukan mudik saat pelaksanaan larangan mudik 6-17 Mei.
“Bagus saja, ternyata tingkat kesadaran masyarakatnya tinggi. Jadi yang melintas di sini kebanyakan adalah orang yang berdomisili di Tenggarong dan bekerja di Samarinda (dan sebaliknya), jadi bukan orang luar. Frekuensi kendaraannya (hari ini) juga turun tidak seperti biasa,” ujar Isran Noor kepada awak media pada hari ini, Kamis (6/5/2021).
Isran pun memastikan tidak akan ada pemudik yang bisa lolos dari posko-posko ini, karena koordinasi terus dilakukan antara posko-posko di titik lainnya.
“Saya pastikan kalau ada yang melintas di sini pasti diperiksa dulu, bila ada mencurigakan dia bawa barang bawaan tas di atas kendaraan harus diselesaikan secara adat itu,” imbuhnya. “Kalau dia (pemudik) laju-laju di sini, nanti akan diinformasikan ke posko selanjutnya, jadi dihentikan di sana. Jadi tidak bisa lolos lah pokoknya,” tambahnya.
Sementara itu Kapolda Kaltim, Irjen Pol Herry Rudolf Nahak, menjabarkan bahwa jumlah personel yang dilibatkan seluruhnya ada 4.161 personel, terdiri dari Polri, TNI, dan instansi terkait lainnya.
“Kemudian untuk posko pengamanan, penyekatan, pelayanan, dan terpadu seluruhnya ada 97 buah. Dengan 4 posko penyekatan antar provinsi, yang terdiri dari 2 di Paser, 1 Kubar, dan 1 Berau,” sebutnya.
Ditanya terkait berapa jumlah pasti pengendara yang diarahkan untuk putar balik karena terbukti akan melakukan mudik, Irjen Pol Herry Rudolf menyebut data tersebut masih dikumpulkan oleh pihaknya.