WARTAETAM.com – Dengan adanya kebijakan baru dari pemerintah kota Balikpapan terkait ditutupnya pantai wisata yang dikelola pemerintah dan dibukanya pantai yang dikelola swasta menjadi koreksi DPRD Balikpapan.
Salah satunya Anggota DPRD Balikpapan Nurhadi Saputra yang mengatakan, bawah ada perbedaan sikap dari pemerintah antara pantai wisata yang dikelola pemerintah dan swasta. Yang seharusnya, jika swasta dibuka, wisata pemerintah juga harus dibuka.
“Toh kegiatannya juga sama yakni terjadi kerumunan di setiap keluarga yang berkunjung,” ucap Nurhadi Saputra saat ditemui Metrokaltim.com, Selasa (4/5).
Lanjutnya, jadi sekarang tinggal bagaimana pemerintah menempatkan petugasnya untuk selalu mengingatkan kepada setiap pengunjung, untuk selalu menaati protokol kesehatan. Karena bagaimanapun pantai Manggar itu tetap menjadi objek utama Balikpapan.
“Nah yang harus diingat kenapa Manggar menjadi utama, karena paling murah, dibandingkan swasta yang lain,” imbuh Nurhadi.
Maka itu pemerintah harus yakin, apalagi Balikpapan sudah new normal dan harus siap dengan segala resiko yang ada. Dan kapan bisa memulainya, toh mulai kemarin juga tetap tidak ada perubahan yang signifikan. Jadi pemerintah harus siap mulai dari sekarang.
Tentu ini juga akan mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Balikpapan. Karena setiap hari raya, kunjungan wisata di pantai Manggar sangat meningkat, ditambah lagi adanya larangan mudik, sehingga masyarakat yang biasanya kumpul dengan keluarga, kini lebih memilih untuk mencari hiburan murah ke pantai
“Bahkan saya dan teman-teman mengatakan kalau ini aturan yang aneh,” akunya.
Dikatakannya bahwa ini harus dikaji ulang, mumpung ini masih ada waktu. Jadi ketika mau ditutup ya harus di tutup, kalau dibuka iya dibuka semua. Apalagi pihak DPRD belum ada koordinasi dengan pemerintah.
“Diharapkan melalui media, wali kota bisa pertimbangkan,” paparnya.
Sementara di tempat wisata itu bukan hanya pengunjung yang harus dipikirkan, tetapi ada roda perekonomian yang diharapkan bisa bergulir. Disitu juga bukan orang sedikit yang mencari makan, tetapi masyarakat luas.