Melansir news.lvhn.org, terdapat 23 perubahan pada mutasi varian B.1.1.7.
Sementara sebuah analisis yang diamati di Inggris dan sebagian Eropa menunjukkan, pasien Covid-19 yang didiagnosis dengan varian baru cenderung menunjukkan tanda infeksi yang kurang khas.
Seseorang yang terinfeksi virus corona dengan gejala, akan mengalaminya dalam waktu 2-14 hari.
Gejala virus corona B.1.1.7
1. Batuk dan sakit tenggorokan
Mengutip The Guardian, batuk dan sakit tenggorokan lebih sering terjadi pada varian virus corona Inggris, B.1.1.7.
Studi di Kantor Statistik Nasional Inggris menemukan, seseorang yang terpapar virus lebih mungkin mengalami batuk dibandingkan varian lama.
Batuk dan sakit tenggorokan lebih sering terjaadi pada orang yang terinfeksi varian baru virus corona. Laporan mengenai gejala ini meningkat, dari 27% menjadi 35%.
2. Demam
Melansir The Times of India, seseorang yang terpapar varian baru virus corona, lebih banyak yang mengalami demam dibanding yang terinfeksi virus aslinya.
Studi Kantor Statistik Nasional Inggris menyebutkan, orang yang terpapar varian baru virus dengan gejala demam sebesar 22%. Jumlah ini naik dari varian lama, sebesar 19%.
3. Kelelahan dan nyeri otot
Kelelahan ekstrim menjadi salah satu gejala Covid-19 yang paling umum. Sebuah studi JAMA, peneliti menemukan sebanyak 24 dari 177 pasien dalam penelitian, menderita kelelahan yang berkepanjangan.
Gejala seseorang terpapar varian baru dengan merasa kelelahan juga meningkat tajam.
Sementara Kantor Statistik Nasional Inggris yang mensurvei orang-orang yang terkena virus corona antara 15 November-16 Januari menunjukkan, sebanyak 25% mengalami nyeri otot.
Nyeri otot semakin umum terlihat pada orang dengan varian baru virus corona. Jumlah kasus yang memperlihatkan tanda-tanda sakit yang menyiksa meningkat berlipat ganda.
Penyebab utama nyeri otot dan nyeri tubuh yaitu mialgia, yang disebabkan oleh virus yang menyerang serat otot dan lapisan jaringan penting.
Peradangan yang meluas juga dapat menyebabkan nyeri sendi, kelemahan, dan nyeri tubuh selama infeksi.
Jika mencurigai ada nyeri otot, merasa sulit untuk melakukan pekerjaan, dan tidak memiliki kondisi kesehatan lain sebelumnya yang dapat memicunya, maka bisa mempertimbangkan untuk melakukan tes.
4. Hilang rasa dan indera penciuman
Dalam penelitian, pasien mengeluh kehilangan indra penciuman dan perasa, bahkan setelah sembuh dari virus corona. Penyakit Covid-19 membuat pasien melaporkan ketidakmampuan mencium atau merasakan apa pun.
Menurut para ilmuwan, hal ini kemungkinan lantaran kerusakan oleh virus pada indera penciuman. Kendati begitu, kehilangan rasa dan penciuman lebih kecil kemungkinannya dibanding varian lama.
5. Kabut otak
Kabut otak telah dilaporkan di antara gejala virus corona panjang atau mampu bertahan lama. Penderita Covid-19 yang mengalami kabut otak mengklaim sulitnya mengarikulasikan pikiran dan ekspresi seseorang.
Bahkan, beberapa mengaku harus berpikir lebih keras dan sebagian mengeluh kesulitan berbicara dengan lancar.
6. Sesak napas
Sesak napas menjadi gejala umum yang kerap dialami pasien Covid-19. Gejala ini dapat muncul baik orang yang terinfeksi varian virus asli ataupun varian baru corona.
7. Gejala neuorologis
Dalam banyak kasus, gejala neurologis terjadinya infeksi dapat menimbulkan gejala, seperti pusing, kelelahan, malaise, dan mual.
Kendati demikian, sulit membedakan kelelahan atau pusing yang disebabkan oleh Covid-19 atau sesuatu yang lain.
Sehingga, satu-satunya cara mengatasi kelelahan bisa dilakukan dengan memberi tubuh perawatan dan istirahat yang tepat sesuai kebutuhan.
Hindari olahraga berat, yang membuat tubuh semakin merasa kelelahan